Rabu, 08 Mei 2013

Kimia Analitik: Titrasi Alkalimetri & Asidimetri

1. Pengertian dari:
    a. analisa kuantitatif : Analisa yang dilakukan untuk mengetahui erapa kadar suatu zat dalam suatu sampel
    b. larutan standart   : Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Biasanya berfungsi sebagai titran,
                                    sekaligus sebagai alat ukur volume larutan baku
    c. indikator             : zat yang ditambahkan untuk menunjukkan titik akhir titrasi telah dicapai
    d. ketepatan           : kesamaan/ kedekatan suatu hasil pengukuran dengan anka atau data yang
                                   sebenarnya
    e. ketelitian             : kesesuaian diantara beerapa data pengukuran yang sama yang dilakukan secara
                                    berulang
    f. analit                   : zat yang diukur/ diuji di laboratorium
    g. analat                 : larutan zat yang ditentukan kadarnya/ konsentrasinya
    h. alikuot                :
    i. titrasi                   : metode kuantitatif yang dilakukan untuk menentukan konsentrasi suatu yang belum
                                   diketahui konsentrasinya mengguanakan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya


2. Cara pemilihan indikator pada titrasi netralisasi
    - didasarkan atas pH larutan hasil reaksi. Perubahasn pH pada saat dan sekitar titik ekuivalen agar
       kesalahan titrasi sekecil-kecilnya
    - Titik ekivalensi terletak pada interval perubahan warna indikator
    - Interval perubahan warna indikator terletak pada agian tengah kurva titrasinya


3. Prinsip dan reaksi percobaan titrasi netralisasi
    # Prinsip Alkalimetri#
       "Berdasarkan reaksi netralisasi dimana ion H+ dari H2C2O akan dinetralkan oleh ion OH- dari NaOH,
        yang akan menghasilkan Na2C2O4 dan H2O dan dengan penambahan indikator PP akan terjadi
        perubahan warna dari bening menjadi merah rose pada titik akhir titrasi."
        Reaksi:
       ~ (dimisalkan asam: H2C2O4   dan   basa: NaOH)
          maka:  H2C2O4    +     NaOH    ------>     Na2C2O4    +      H2O
       ~ PP  +  NaOH
       
 

  # Prinsip Asidimetri#
       "Berdasarkan reaksi netralisasi dimana ion OH- dari NaOH akan dinetralkan oleh ion H+ dari HCl,
        sehingga menghasilkan garam NaCl dan H2O dan dengan penambahan indikator BTBakan terjadi
        perubahan warna dari biru menjadi hijau kekuningan pada titik akhir titrasi."
        Reaksi:
       ~ (dimisalkan asam: HCl  dan   basa: NaOH)
          maka:  NaOH   +     HCl    ------>     NaCl    +      H2O
       ~ BTB  +  HCl




























4.   Syarat-syarat titrasi yang baik
    - Reaksi kimia antar analit dan titrant diketahui dengan pasti dan jelas produk-produk apa yang akan 
      dihasilkan nantinya. Mana reaktan dan produk apa yang akan dihasilkan harus jelas dan pasti
    - Reaksi harus berjalan dengan cepat
    - Harus ada sesuatu yang bisa menandakan atau mengindikasikan bahwa reaksi antara analit dengan titrant 
       sudah equivalent secara stoikiometri, baik itu dengan perubahan warna, perubahan arus listrik, 
       perubahan pH, dengan penambahan indicator atau apapun yang bisa digunakan untuk mengamati 
       perubahan tersebut.
    - Tidak ada hal lain yang mengganggu reaksi antara analit dengan titrant
    - Reaksi antara analit dengan titrant harus memiliki kesetimbangan jauh kearah kanan (artinya 
       kesetimbangannya mengarah kearah pembentukan produk) hal ini untuk memastikan secara kuantitatif 
       reaksi bisa dihitung, dan memastikan titik akhir titrasi bisa diamati.

5. Contoh-contoh indikator netralisasi
 
Indikator
Trayek pH
Warna
Asam
Basa
Kuning metal
2,4 – 4,0
Merah
Kuning
Biru bromfenol
3,0 – 4,6
Kuning
Biru
Jingga metal
3,1 – 4,4
Jingga
Metil
Hijau bromkresol
3,8 – 5,4
Kuning
Biru
Merah metal
4,2 – 6,3
Merah
Kuning
Ungu bromkresol
5,2 – 6,8
Kuning
Ungu
Biru bromtimol
6,1 – 7,6
Kuning
Biru
Merah fenol
6,8 – 8,4
Kuning
Merah
Merah kresol
7,2 – 8,8
Kuning
Merah
Biru timol
8,0 – 9,6
Kuning
Biru
Fenolftalein
8,2 – 10,0
Tak berwarna
Merah
Timolftalein
9,3 – 10,5
Tak berwarna
Biru



6. Teori indikator
    Oswald            :  indikator senyawa organik lemah yang warna sebelum dan sesudah terdisosiasi berbeda.
    Khormofor       : indikator yang mengalami perubahan warna karena intramolekulnya berubah setelah 
                              berdisosiasi
    Ion Khormofor : merupakan gabungan dari indikator Oswald dan Khormofor, indikator yang dihasilkan 
                              berdasarkan perubahan yang terjadi pada intramolekulnya 



7. Struktur Bromtimol Biru (BTB)
 
Sifat BTB :

1. sedikit larut dalam air
2. larut dalam alkohol, eter, dan larutan air alkali
3. kurang larut dalam pelarut non polar seperti
    benzena, toluena, xilena
4. praktis tidak larut dalam petroleum eter

Perubahan warna BTB:
- dalam entuk terprotonasi atau deprotonasi muncul
   kuning atau biru
- dalam suasana netral, muncul hijau kebiruan








8. Aplikasi percobaan
    - Dalam bidang pertanian: untuk pembuatan pupuk kalium klorida yang pembentukkannya diperlukan
      MgO yang dihitung kadarnya sebagai penguji dengan proses titrasi.
    - Dalam Bidang industri makanan : untuk penentuan kadar iodium, sakarin, kadar Zn dan Fe dalam tahu
      yang diungkus dengan plastik
    - Dalam bidang kosmetikan: untuk penentuan kadar zat warna AZO yang berbahaya
       ( http://qiathedimplegirl.blogspot.com/2011/06/laporan-kimia-analisis-asidimetri-dan.html )









2 komentar: