Rabu, 25 September 2013

Analisa Instrument: FLAMEFOTOMETRI

1. Prinsip Alat
"Udara dengan tekanan tertentu dimasukkan kedalam pengatom (atomizer), larutan sampel akan diserap oleh atomizer yang bergabung dengan aliran udara sebagai kabut halus. Kemudian masuk ke pembakar. Radiasi nyala yang dihasilkan masuk ke lensa dan akhirnya bergerak ke filter sehingga radiasi nyala yang memiliki karakteristik yang diinginkan saja yang akan masuk kedalam fotosel. Data input dari fotosel dicatat oleh sistem pencatat digital."

2. Prinsip Percobaan
"Berdasarkan pada proses atomisasi ion logam dan larutan bila diaspirasikan kedalam nyala, elektronnya akan tereksitasi ketingkat energi yang lebih tinggi, pada suatu saat akan kembali kekeadaan dasar maka eksitasi akan hilang dan memancarkannya sebagai diskrit panjang gelombang sinar tampak. Jumlah sinar yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi analit."

3. Pengertian dari:
- Disosiasi : pemecahan molekul-molekul sederhana menjadi ion-ion
- Pemisahan : metode yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa
- Elektron valensi : elektron yang berada pada orbital terluar yag dapat membentuk ikatan kimia dengan atom lain
- Sublimasi : perubahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih dahulu
Flamefotometri : metode yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya

4. Perbedaan Flamefotometri dengan Spektrofotometri serapan atom (SSA)
*flamefotometri*
- menggunakan emisi nyala
- ada analisa pendahuluan
- mengalami emisi
-cara kerja manual
- menganalisa logam alkali dan alkali tanah
-garis spektrum resonansi 400-800 nm

*spektrofotometri serapan atom (SSA)*
- menggunakan lampu katoda berongga
- tidak ada analisa pendahuluan
- mengalami eksitasi
-cara kerja otomatis
- menganalisa <70 unsur
-garis spektrum resonansi 200-300 nm

5. Aplikasi flamefotometri
- untuk menentukan kalsium pada tulang
- untuk menentukan Mg dalam garam inggris

6. Bagan Alat flamefotmetri

7. Gangguan pada flamefotometri
- gangguan spektrum : karena tumpang tindih spektrum unsur yang ditentukan dengan unsur lain
- gangguan ionisasi : karena analit yang berada dalam nyala tidak tereksitasi dengan baik sehingga sensitifitas pengukuran terhadap analit menurun
- gangguan fisika : aerosol yang sangat kecil yang akan mencapai nyala proporsi sampel sehingga menyebabkan perbedaan dalam nebulizer
- gangguan kimia : karena di dalam sampel terdapat bahan yang dapat bereaksi dengan analit membentuk senyawa yang stabil

8. Proses atomisasi
(menyusul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar