1. Proses pembuatan arang aktif:
- Dehidrasi : proses menghilangkan kadar air dengan jalan pemanasan pada shu diatas 105 derajat celcius
- Karbonasi : proses pemecahan senyawa organik menjadi karbon dengan pemanasan pada suhu antara 400-600 derajat celcius
- Aktivasi : perubahan fisik suatu komponen karena penambahan zat dan pemanasan, sehingga membuat permukaan arang menjadi berpori-pori lebih besar dan mengakibatkan daya serap menjadi lebih tinggi.
2. Perbedaan Absorpsi dengan Adsorpsi
- Absorpsi : proses penyerapan adsorbat pada adsorben sampai pada seluruh bagian adsorbennya
- Adsorpsi : proses penyerapan adsorbat pada adsorben hanya pada permukaan adsorbennya saja
3. Perbedaan Antara Isoterm Langmuir, Isoterm Freundlich, dan Isoterm BET
# Isoterm Langmuir
Isoterm ini berdasar asumsi bahwa:
a. Adsorben mempunyai permukaan yang homogen dan
hanya dapat mengadsorpsi satu molekul adsorbat untuk setiap molekul
adsorbennya. Tidak ada interaksi antara molekul-molekul yang terserap.
b. Semua
proses adsorpsi dilakukan dengan mekanisme yang sama.
c. Hanya
terbentuk satu lapisan tunggal saat adsorpsi maksimum.
# Isoterm Freundlich
Isoterm
ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben mempunyai permukaan yang heterogen dan
tiap molekul mempunyai potensi penyerapan yang berbeda-beda. Persamaan ini merupakan persamaan yang
paling banyak digunakan saat ini.
Persamaannya adalah
x/m = kC1/n
dimana,
x =
banyaknya zat terlarut yang teradsorpsi (mg)
m = massa
dari adsorben (mg)
C =
konsentrasi dari adsorbat yang tersisa dalam kesetimbangan
k,n,=
konstanta adsorben
#Isoterm BET
Isoterm
ini berdasar asumsi bahwa adsorben mempunyai permukaan yang homogen. Perbedaan
isoterm ini dengan Langmuir adalah BET berasumsi bahwa molekul-molekul adsorbat
bisa membentuk lebih dari satu lapisan adsorbat di permukaannya. Pada isoterm
ini, mekanisme adsoprsi untuk setiap proses adsorpsi berbeda-beda. Mekanisme
yang diajukan dalam isoterm ini adalah:
Isoterm
Langmuir biasanya lebih baik apabila diterapkan untuk adsorpsi kimia, sedangkan
isoterm BET akan lebih baik daripada isotherm Langmuir bila diterapkan untuk
adsoprsi fisik.
a.
Jenis adsorben dan adsorbat : Apabila
adsorbennya bersifat polar, maka komponen yang bersifat polar akan terikat
lebih kuat dibandingkan dengan komponen yang kurang polar.
b.
Luas permukaan adsorben : Ukuran
partikel dan luas permukaan merupakan karakteristik penting karbon aktif sesuai
dengan fungsinya sebagai adsorban. Ukuran partikel karbon mempengaruhi tingkat
adsorbsi; tingkat adsorbsi naik dengan adanya penurunan ukuran partikel. Oleh
karena itu adsorbsi menggunakan karbon PAC (Powdered Acivated Carbon) lebih
cepat dibandingkan dengan menggunakan karbon GAC (Granular Acivated Carbon).
Kapasitas total adsorbsi karbon tergantung pada luas permukaannya. Ukuran
partikel karbon tidak mempengaruhi luas permukaanya. Oleh sebab itu GAC atau
PAC dengan berat yang sama memiliki kapasitas adsorbsi yang sama.
c.
Konsentrasi zat terlarut : Senyawa
terlarut memiliki gaya tarik-menarik yang kuat terhadap pelarutnya sehingga
lebih sulit diadsorbsi dibandingkan senyawa tidak larut.
d.
Temperatur : Tingkat
adsorbsi naik diikuti dengan kenaikan temperatur dan turun diikuti dengan
penurunan temperatur.
(Atkins,
1990).
6. Reaksi percobaan pada judul ini:
7. Perbedaan aktivasi kimia dengan aktivasi fisika:
- Aktivasi kimia : dengan jalan pemanasan pada suhu 400-600 derajat celcius
- Aktivasi fisika : dengan penambahan dehydrating agents kuat kemudian dilanjutkan dengan jalan pemanasan pada suhu 400-600 derajat celcius
8. Pembagian Adsorben:
# Berdasarkan sifatnya terhadap air
# Berdasarkan Bahannya
# Berdasarkan Ukuran pori
# Berdasarkan yang sering digunakan dalam indutri