Kamis, 30 Januari 2014

Kimia fisika I : PENENTUAN INDEKS BIAS

1. Hukum yang mendasari percobaan
- Hukum Snellius I“Jika suatu cahaya melalui perbatasan dua jenis zat cair, maka garis semula tersebut adalah garis sesudah sinar itu membias dan garis normal dititik biasnya, ketiga garis tersebut terletak dalam satu bidang datar.”

- Hukum Snellius II“Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias selalu konstan. Nilai konstanta dinamakan indeks bias(n).”




2. Syarat-syarat larutan ideal:
- harus memenuhi Hukum Roult, yaitu tekanan uap pelarut murni berbanding lurus dengan fraksi mol pelarut
- molekul zat terlarut dan pelarut tersusun sembarang
- pada saat pencampuran tidak terjadi efek kalor
- nilai viskositasnya rendah untuk mencegah adanya koloid
- daya ikat rendah
- mudah dipanaskan, dipisahkan
- nilai konstanta distribusi kecil
- tidak ada pembentukan emulsi 


3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepolaran:
- momen dipol : jika momen dipol diperbesar maka kepolaran suatu larutan akan besar
- bentuk molekul : jika berbentuk asimetri maka akan bersifat polar, dan jika berbentuk asimetri maka akan bersifat non polar
- gugus fungsi : jika gugus fungsi semakin banyak maka akan semakin bersifat non polar
- jumlah atom C : semakin banyak jumlah atom C maka akan semakin bersifat non polar
- Konstanta dielektrik : semakin besar konstanta dielektrik, maka akan bersifat polar
- keelektronegatifan : semakin besar sifat keelektronegatifan maka akan semakin bersifat polar
- kelarutan dalam air : apabila larut dalam air, maka akan bersifat polar. Dan apabila tidak larut, maka akan bersifat non polar


4. Pembagian sistem pelarut:
#Pelarut Polar - polar : Suatu larutan polar akan terdistribusi atau bercampur dengan pelarut polar
#Pelarut Polar - non polar : Suatu larutan polar tidak akan terdistribusi atau tidak akan bercampur dengan pelarut non polar
#Pelarut non polar - non polar : Suatu pelarut non polar akan terdistribusi atau bercampur dengan pelarut non polar


5. Pembagian Pelarut:
#Pelarut Protik
- Pelarut protik polar : senyawa yang memiliki rumus umum R-OH. Contoh : air, etanol, metanol, asetat, dll)
- Pelarut aprotik dipolar : senyawa yang tidak memiliki ikatan OH namun memiliki ikatan dipol besar
#Pelarut non polar
merupakan pelarut yang memiliki konstatnta dielektrik yang rendah dan tidak dapat larut dalam air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar