Selasa, 27 Mei 2014

BIOKIMIA : UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN PADA URINE

Dampak kekurangan dan kelebihan karbohidrat
-          Kekurangan : gula darah rendah, adrenalin berkurang, rentan terkena busung lapar
-          Kelebihan : terkena obesitas atau kelebihan berat badan, terkena diabetes, rentan terserang jantung coroner

Dampak kekurangan dan kelebihan protein
-          Kekurangan : terganggunya produksi hormone dan enzim, menghambat pertumbuhan tubuh, menggangu sistem kekebalan tubuh, menggangu sel memperbaiki jaringan yang rusak
-          Kelebihan : menambah kerja ginjal karena ginjal harus membuang sisa metabolism protein yang berlebih dan tak terpakai, terkena alergi protein, meningkatkan kadar keasaman dalam tubuh

Kenapa pada penderita Diabetes Mellitus yang terjadi luka sulit disembuhkan?
-          Karena penderita diabetes mellitus mengalami pengerasan hati akibat timbunan lemak dimana timbunan lemak tersebut menghambat pasokan oksigen yang ditujukan ke sel yang mengalami pelukaan.

Bisakah hewan terkena penyakit Diabetes Mellitus ? dan tipe berapa?
-          Bisa, karena hewan juga menggunakan dan memiliki hormone insulin, dimana hormone ini digunakan untuk metabolisme karbohidrat dan glukosa dalam darah. Jenis penyakit Diabetes Mellitus yang diderita pada hewan adalah DM Tipe II atau NIDDM.

Penjelasan mengenai Tipe-tipe Diabetes Mellitus dan cara penyembuhannya
-          Tipe I : jenis diabetes yang terdiagnosa pada anak-anak atau usia muda, yang terjadi sebagai respon dari penghancuran autoimunitas yang terjadi pada sel yang dinamakan B-sel, sehingga hormone insulin tidak dapat dihasilkan oleh kelenjar pancreas. Penyembuhannya dengan cara terapi hormone insulin.
-          Tipe II : jenis diabetes yang terdiagnosa pada usia sekitar 30 tahun-an, yang disebabkan karena faktor gaya hidup yang tidak sehat. Hormone insulin masih dapat diproduksi tetapi dalam jumlah yang sedikit. Penyembuhannya dengan cara pengubahan gaya hidup, mengubah aktivitas fisik, dan mengontrol asupan karbohidrat.
-          Tipe III: jenis diabetes ini terjadi pada wanita hamil yang tidak pernah menderita diabetes, hal ini terjadi karena peningkatan kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh. Terdiagnosa pada usia kehamilan 24-28 minggu. Penyembuhannya dengan cara pengawasan dan penanganan medis secara cermat selama masa kehamilan.
    
Macam-macam komplikasi yang terjadi pada penderita Diabetes Mellitus:
-          Komplikasi mata : terbentuknya katarak akibat timbunan lemak
-          Komplikasi kulit : jika terjadi luka akan sulit dsembuhkan
-          Hipertensi           : menyebabkan naiknya gula darah akibat kelebihan asupan karbohidrat
-          Jantung coroner : disebabkan akibat tertumpuknya lemak jahat pada pembuluh kapiler sehingga menghambat jalannya darah yang membawa pasokan oksigen ke jantung.

Perubahan warna yang terjadi pada uji kualitatif pada Diabetes Mellitus
+                : biru kehijauan
++              : hijau
+++           : coklat
++++         : merah bata

Faktor-faktor penyebab Diabetes Mellitus dan yang perlu diperhatikan jika terkena Diabetes Mellitus?
-          Keturunan       : jika memiliki histori keluarga penderita diabetes, maka akan beresiko tinggi terkena diabetes.
        Usia                 :-   dengan bertambahnya usia, menyebabkan seseorang rentan terkena penyakit diabetes
-          Jenis kelamin   : perempuan cenderung terkena penyakit diabetes daripada laki-laki
-          Obesitas          : berat badan yang berlebih cenderung memicu terserang diabetes
-          Gaya hidup     : gaya hidup yang tidak sehat akan memicu terkena penyakit diabetes
-          Stress               : dapat memicu penyakit diabetes
-          Aktivitas fisik : kurangnya olahraga akan menyebabkan penimbunan lemak yang akibatnya memicu penyakit diabetes
-          Yang perlu diperhatikan jika terkena Diabetes Mellitus adalah : menjaga pola hidup dan gaya hidup yang sehat, rajin berolahraga dan menghindari stress.


BIOKIMIA : UJI KUALITATIF DAN KUANTITATIF BIOETANOL DARI HASIL FERMENTASI

Apa beda etanol dengan bioethanol
-          Etanol : etil alcohol yang digunakan pada kehidupan sehari-hari, mudah terbakar, dan merupakan alcohol primer
-          Bioethanol : etil alcohol yang didapatkan dari fermentasi dengan menggunakan bantuan ektivitas jamur/khamir


Apakah itu fermentasi?
-          Fermentasi adalah proses respirasi tanpa menggunakan oksigen, terbagi menjadi 3 jenis, yaitu fermentasi alcohol, fermentasi asam laktat, dam fermentasi asam cuka


Bagaimana jika didalam fermentasi alcohol, terdapat oksigen secara berlebih?
-          Akibatnya adalah proses fermentasi tidak terjadi secara optimal, sehingga bioethanol yang dihasilkan tidak banyak


Apakah fungsi glukosa dalam fermentasi?
-          Berfungsi sebagai sumber makanan yang digunakan untuk tumbuh dan berkembang bagi sel saccharomyces cerevisiae,  dimana glukosa akan dipecah menjadi asam piruvat.


Apakah cahaya mempengaruhi fermentasi?
-          Tidak mempengaruhi fermentasi, namun mempengaruhi etanol yang terbentuk. Karena jika ada cahaya maka etanol akan langsung berubah menjadi asam asetat.


Sifat fisika dan kimia dari etanol
-          Sifat fisika : dapat larut dalam eter dan air, memiliki bau yang khas, tidak berwarna, memiliki berat molekul 46,07 gr/gr mol, densitas 0,7893 gr/ml
-          Sifat kimia : merupakan pelarut yang baik untuk senyawa organic, jika direaksikan dengan asam halide menghasilkan alkil halide dan air, jika direaksikan dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan air, mudah menguap, mudah terbakar, dehidrogenasi menghasilkan karbondioksida


Pada saat saccharomyces cerevisiae dimasukkan kedalam media fermentasi langsung dibuat kadar oksigen yang sangat kritis, apakah langsung bisa terjadi fermentasi?

-          Tidak, karena saccharomyces cerevisiae belum beradaptasi dengan media fermentasi, sehingga tidak mungkin bisa terjadi fermentasi langsung. (lihat kurva pertumbuhan mikroorganisme). Fermentasi terjadi pada fase stationer/diam.

BIOKIMIA : UJI BAHAN PENYEDAP, PENGAWET, DAN PEWARNA SINTETIK

Struktur bahan pengawet
-          Natrium sorbat            : CH3 – CH = CH- CH = CH – COONa
-          Asam propionate         : CH3 – CH2 – COOH
-          Natrium propionate     : CH3 – CH2 – COONa
-          Kalium sorbat              : CH3 – CH = CH- CH = CH – COOK
-          Formalin                      : HCOH
-          Boraks                         : Na2B4O7
-          Gula                            : C6H12O6
-          Garam                         : NaCl
<    



Metode pengawetan berdasarkan SNI
-          GRAS (General Recognized As Save) : metode pengawetan yang biasa/ umum digunakan. Contoh: pemanasan, pendinginan, pemanisan, penggaraman, dll
-          ADI (Acceptable Daily Intaxe) : metode pengawetan yang diperbolehkan tetapi dibatasi penggunaannya. Contoh: asam sitrat, asam propionate, asam benzoate, dll
-          BERBAHAYA: metode pengawetan yang tidak diperbolehkan penggunaannya. Contoh: formalin, boraks, dll


Metode pengawetan secara umum
-          Alami, contoh: 1. Pemanasan, yaitu dengan menghilangkan sejumlah besar kadar air dari bahan yang ingin di awetkan. 2. Pendinginan, yaitu dengan mendinginkan bahan yang ingin diawetkan agar mikroorganisme tidak berkembang sementara, 3. Penguapan, 4. Penggaraman, 5. Pemanisan, dll
-          Biologi, contoh: 1. Fermentasi, yaitu dengan menambahkan ragi agar terjadi proses respirasi dan penguraian tanpa menggunakan oksigen, 2. Enzim, yaitu dengan menambahkan enzim tertentu kedalam bahan yang ingin diawetkan
-          Kimia, dibagi menjadi 2 bagian yaitu alami dan sintetik. Alami dengan menggunakan daun picung, gula, garam, cuka, kitosan, dll. Sintetik dengan menggunakan asam sitrat, asam propionate, benzoate, asam salisilat, dll



Kurva pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme


A : fase adaptasi : dimana pada fase ini, mikroorganisme yang ingin ditumbuhkan dan dikembangkan akan menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan lingkungannya
B : fase pertumbuhan : dimana pada fase ini mikroorganisme yang ditumbuhkan akan mulai tumbuh dengan cara banyak makan, dimana ketersediaan dari oksigen masih cukup banyak, sehingga mkiroorganisme berkembang dari 1 menjadi 2, 2 menjadi 4, dan seterusnya.
C : fase stationer/diam : dimana pada fase ini mikroorganisme yang ditumbuhkan akan mulai saling berkompetisi untuk bertahan hidup karena ketersediaan dari makanan dan oksigen sudah tidak mencukupi lagi karena semakin menipis, sehingga jumlah mikroorganisme yang hidup dengan yang mati hamper seimbang atau stationer.
D : fase kematian : dimana pada fase ini mikroorganisme yang ditumbuhkan akan mati karena kehabisan makanan dan jumlah dari oksigen yang semakin kritis.

Pengertian dari:
-          Pewarna sintetik : bahan yang ditambahkan kedalam makanan guna meningkatkan warna dengan bahan-bahan kimia sintetik
-          Penyedap rasa : bahan yang ditambahkan kedalam makanan guna meningkatkan cita rasa
-          Bahan pengawet : bahan yang ditambahkan kedalam makanan guna memperpanjang massa dari makanan
-          Bahan tambahan pangan : bahan yang ditambahkan kedalam makanan guna meningkatkan cita rasa, mempercantik warna, dan memperpanjang massa makanan
-          Zat-zat yang boleh ditambahkan kedalam makanan adalah zat yang apabila ditambhakan kedalam makanan tidak menyebabkan damfak negative bagi kesehatan, contoh: gula, garam, bawang, cuka, gambir, dll
-          Zat-zat yang tidak diperbolehkan ditambahkan kedalam makanan adalah yang apabila ditambahkan kedalam makanan akan menyebabkan dampak negative bagi kesehatan, contoh: formalin, boraks, dll.
Reaksi percobaan untuk :





  


BIOKIMIA : PENENTUAN BILANGAN ASAM, BILANGAN PENYABUNAN, DAN BILANGAN PEROKSIDA

Pengertian:
- Bilangan asam : jumlah milligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak dari 1 gram minyak/ lemak. Semakin tinggi bilangan asam, maka kualitas suatu minyak semakin menurun.
-  Bilangan penyabunan : jumlah milligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram minyak/ lemak. Semakin tinggi bilangan penyabunan, maka kualitas suatu minyak semakin tinggi.
- Bilangan peroksida : banyaknnya jumlah minyak atau lemak yang telah mengalami oksidasi. Semakin tinggi bilangan peroksida, maka kualitas suatu minyak semakin menurun.
-  Bilangan Iodin : banyaknya gram iodin yang dapat diikat pleh 100 gram lemak.semakin tinggi bilangan iodin, maka kualitas suatu minyak semakin menurun.


Perbedaan lemak dan minyak
Lemak : - merupakan gliserida yang bersifat padat pada suhu kamar; 
- berasal dari hewan; 
- lebih banyak mengandung asam lemak jenuh
Minyak: - merupakan gliserida yang bersifat cair pada suhu kamar; 
- berasal dari tumbuhan; 
- lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh


Faktok penyebab ketengikan minyak
-          Ketengikan oleh oksidasi : terjadi karena adanya proses oksidasi pleh oksigen udara terhadap asam lemak tidak jenuh pada minyak.
-          Ketengikan oleh enzim : terjadi karena adanya aktifitas organisme yang menghasilkan enzim tertentu yang dapat menguraikan trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol.
-          Ketengekian oleh proses hidrolisis

Cara mencegah ketengekian pada minyak yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu oleh oksidasi, enzim, maupun oleh proses hidrolisis dapat dicegah dengan penambahan zat-zat antioksidan, misalnya TBHQ.

Jumat, 31 Januari 2014

Kimia Fisika I: ISOTERM LANGMUIR DAN FREUNDLICH

1. Proses pembuatan arang aktif:
- Dehidrasi : proses menghilangkan kadar air dengan jalan pemanasan pada shu diatas 105 derajat celcius
- Karbonasi : proses pemecahan senyawa organik menjadi karbon dengan pemanasan pada suhu antara 400-600 derajat celcius
- Aktivasi : perubahan fisik suatu komponen karena penambahan zat dan pemanasan, sehingga membuat permukaan arang menjadi berpori-pori lebih besar dan mengakibatkan daya serap menjadi lebih tinggi.


2. Perbedaan Absorpsi dengan Adsorpsi
- Absorpsi : proses penyerapan adsorbat pada adsorben sampai pada seluruh bagian adsorbennya
- Adsorpsi : proses penyerapan adsorbat pada adsorben hanya pada permukaan adsorbennya saja


3. Perbedaan Antara Isoterm Langmuir, Isoterm Freundlich, dan Isoterm BET
# Isoterm Langmuir
Isoterm ini berdasar asumsi bahwa:
a. Adsorben mempunyai permukaan yang homogen dan hanya dapat mengadsorpsi satu molekul adsorbat untuk setiap molekul adsorbennya. Tidak ada interaksi antara molekul-molekul yang terserap.
b. Semua proses adsorpsi dilakukan dengan mekanisme yang sama.
c. Hanya terbentuk satu lapisan tunggal saat adsorpsi maksimum.

# Isoterm Freundlich
Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai potensi penyerapan yang berbeda-beda. Persamaan ini merupakan persamaan yang paling banyak digunakan saat ini. 
Persamaannya adalah
x/m = kC1/n
dimana, 
x = banyaknya zat terlarut yang teradsorpsi (mg)
m = massa dari adsorben (mg)
C = konsentrasi dari adsorbat yang tersisa dalam kesetimbangan
k,n,= konstanta adsorben

#Isoterm BET
Isoterm ini berdasar asumsi bahwa adsorben mempunyai permukaan yang homogen. Perbedaan isoterm ini dengan Langmuir adalah BET berasumsi bahwa molekul-molekul adsorbat bisa membentuk lebih dari satu lapisan adsorbat di permukaannya. Pada isoterm ini, mekanisme adsoprsi untuk setiap proses adsorpsi berbeda-beda. Mekanisme yang diajukan dalam isoterm ini adalah:
Isoterm Langmuir biasanya lebih baik apabila diterapkan untuk adsorpsi kimia, sedangkan isoterm BET akan lebih baik daripada isotherm Langmuir bila diterapkan untuk adsoprsi fisik.


4. Perbedaan Adsorpsi kimia dengan adsorpsi fisika




5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi adsorpsi
a. Jenis adsorben dan adsorbatApabila adsorbennya bersifat polar, maka komponen yang bersifat polar akan terikat lebih kuat dibandingkan dengan komponen yang kurang polar.
b. Luas permukaan adsorbenUkuran partikel dan luas permukaan merupakan karakteristik penting karbon aktif sesuai dengan fungsinya sebagai adsorban. Ukuran partikel karbon mempengaruhi tingkat adsorbsi; tingkat adsorbsi naik dengan adanya penurunan ukuran partikel. Oleh karena itu adsorbsi menggunakan karbon PAC (Powdered Acivated Carbon) lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan karbon GAC (Granular Acivated Carbon). Kapasitas total adsorbsi karbon tergantung pada luas permukaannya. Ukuran partikel karbon tidak mempengaruhi luas permukaanya. Oleh sebab itu GAC atau PAC dengan berat yang sama memiliki kapasitas adsorbsi yang sama.
c. Konsentrasi zat terlarutSenyawa terlarut memiliki gaya tarik-menarik yang kuat terhadap pelarutnya sehingga lebih sulit diadsorbsi dibandingkan senyawa tidak larut.
d. TemperaturTingkat adsorbsi naik diikuti dengan kenaikan temperatur dan turun diikuti dengan penurunan temperatur.
(Atkins,  1990).


6. Reaksi percobaan pada judul ini:






7. Perbedaan aktivasi kimia dengan aktivasi fisika:
- Aktivasi kimia : dengan jalan pemanasan pada suhu 400-600 derajat celcius
- Aktivasi fisika : dengan penambahan dehydrating agents kuat kemudian dilanjutkan dengan jalan pemanasan pada suhu 400-600 derajat celcius



8. Pembagian Adsorben:
# Berdasarkan sifatnya terhadap air

# Berdasarkan Bahannya

# Berdasarkan Ukuran pori


 # Berdasarkan yang sering digunakan dalam indutri 















Kamis, 30 Januari 2014

Kimia Fisika I : PENGARUH KONSENTRASI DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU REAKSI

1. Pengertian dari:
- Laju reaksi : banyaknya reaksi kimia yang berlangsung persatuan waktu
- katalis : senyawa yang mempercepat reaksi
- inhibitor : senyawa yang menghambat reaksi
- promotor : senyawa untuk mengaktifkan katalis


2. Aplikasi percobaan:
- Suhu : pembuatan teh manis. pada saat melarutkan gula akan lebih cepat larut dengan air panas daripada air dingin
- Luas penampang : obat yang berbentuk serbuk akan lebih cepat larut daripada yang berbentuk tablet


3. Reaksi percobaan:



4. Fungsi penambahan reagen pada percobaan ini:
- KMnO4 : sebagai katalis
- H2C2O4 : sebagai zat yang dianalisis
- Aquadest : sebagai zat pengencer/ penambah konsentrasi larutan


5. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi:
- Suhu : jika suhu dinaikkan maka laju reaksi akan berjalan cepat
- konsentrasi : semakin besar konsentrasi suatu larutan, maka akan semakin cepat laju reaski berjalan
- luas penampang : semakin banyak permukaan yang saling bersentuhan maka semakin cepat laju reaksi berjalan
- katalis :  ditambahkan dengan tujuan mempercepat laju reaksi
- volume : semakin kecil volumenya makan akan semakin cepat laju reaksi berjalan
- tekanan : semakin kecil tekanan maka akan semakin cepat laju reaksi berjalan


6. Pembagian katalis:
- katalis homogen : katalis yang memiliki fase yang sama dengan zat yang dikatalis.
contoh: katalis FeSO3

- katalis heterogen : katalis yang memiliki fase yang berbeda denga dengan zat yang dikatalis.
contoh: Katalis Ni(s)



7. Pembagian Orde reaksi:
- orde reaksi nol : laju reaksi yang tidak bergantung pada konsentrasi reaktan. Kurva berbentuk garis lurus yang konstan
- orde reaksi satu : laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan. Kurva berbentuk garis linear
- orde reaksi dua : laju reaksi berubah secara berpangkat terhadap konsentrasi reaktan. Kurva berbentuk garis lengkung/ parabola




8. Metode penentuan laju reaksi:
- metode laju awal : metode penentuan laju reaksi dengan melibatkan pengukuran laju reaksi pada awal reaksi untuk beberapa konsentrasi awal pada zat pereaksi
- metode terisolasi : metode penentuan laju reaksi dimana semua konsentrasi dibuat berlebih kecuali satu jenis pereaksi
- metode terintegrasi : metode penentuan laju reaksi dimana persamaan laju reaksinya melibatkan zat pereaksi dan produk reaksi.



Kimia fisika I : PENENTUAN INDEKS BIAS

1. Hukum yang mendasari percobaan
- Hukum Snellius I“Jika suatu cahaya melalui perbatasan dua jenis zat cair, maka garis semula tersebut adalah garis sesudah sinar itu membias dan garis normal dititik biasnya, ketiga garis tersebut terletak dalam satu bidang datar.”

- Hukum Snellius II“Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias selalu konstan. Nilai konstanta dinamakan indeks bias(n).”




2. Syarat-syarat larutan ideal:
- harus memenuhi Hukum Roult, yaitu tekanan uap pelarut murni berbanding lurus dengan fraksi mol pelarut
- molekul zat terlarut dan pelarut tersusun sembarang
- pada saat pencampuran tidak terjadi efek kalor
- nilai viskositasnya rendah untuk mencegah adanya koloid
- daya ikat rendah
- mudah dipanaskan, dipisahkan
- nilai konstanta distribusi kecil
- tidak ada pembentukan emulsi 


3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepolaran:
- momen dipol : jika momen dipol diperbesar maka kepolaran suatu larutan akan besar
- bentuk molekul : jika berbentuk asimetri maka akan bersifat polar, dan jika berbentuk asimetri maka akan bersifat non polar
- gugus fungsi : jika gugus fungsi semakin banyak maka akan semakin bersifat non polar
- jumlah atom C : semakin banyak jumlah atom C maka akan semakin bersifat non polar
- Konstanta dielektrik : semakin besar konstanta dielektrik, maka akan bersifat polar
- keelektronegatifan : semakin besar sifat keelektronegatifan maka akan semakin bersifat polar
- kelarutan dalam air : apabila larut dalam air, maka akan bersifat polar. Dan apabila tidak larut, maka akan bersifat non polar


4. Pembagian sistem pelarut:
#Pelarut Polar - polar : Suatu larutan polar akan terdistribusi atau bercampur dengan pelarut polar
#Pelarut Polar - non polar : Suatu larutan polar tidak akan terdistribusi atau tidak akan bercampur dengan pelarut non polar
#Pelarut non polar - non polar : Suatu pelarut non polar akan terdistribusi atau bercampur dengan pelarut non polar


5. Pembagian Pelarut:
#Pelarut Protik
- Pelarut protik polar : senyawa yang memiliki rumus umum R-OH. Contoh : air, etanol, metanol, asetat, dll)
- Pelarut aprotik dipolar : senyawa yang tidak memiliki ikatan OH namun memiliki ikatan dipol besar
#Pelarut non polar
merupakan pelarut yang memiliki konstatnta dielektrik yang rendah dan tidak dapat larut dalam air